Jumat, 07 Februari 2014

Kespontanan Reaksi Redoks

Tujuan Praktikkum :
Mengamati kespontanan reaksi redoks

Teori Dasar :
Reaksi kimia yang disertai perubahan bilangan oksidasi disebut reaksi reaksi redoks. Setiap reaksi redoks terdiri atas setengah reaksi reduksi dan setengah reduksi oksidasi. Reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi atau penyerapan elektron, sedangkan oksidasi adalah kenaikan bilangan oksidasi atau pelepasan elektron. Reaksi redoks ada yang berlangsung spontan, ada juga yang tidak spontan.

Alat dan Bahan :
* Alat
  1.Tabung reaksi
  2. Pipet tetes
  3. Gelas ukur

*Bahan
  1. 2 ml larutan CuSO4
  2. 2 ml larutan ZnSO4
  3. 2 ml larutan HCl
  4. 2 potongan lempengan tembaga
  5. 2 potongan lempengan magnesium
  6. 2 potongan seng

Prosedur kerja :
1. Siapkan 6 tabung reaksi dan berilah label 1 sampai 6
2. Isikan larutan CuSO4, ZnSO4, dan HCl ke dalam 6 tabung reaksi. (1 CuSO4, 2 ZnSO4, 3 HCl)
3. Siapkan tembaga, seng, dan magnesium yang sudah di ampelas masing-masing 2 potong , berukuran sama
4. Masukkan potongan seng, alumunium, dan magnesium tadi ke dalam 6 tabung reaksi tadi.
5. Amati dan catatlah hasil pengamatan anda !

Data Pengamatan :
1. Zn + CuSO4  >>  perubahan warna logam dari putih menjadi hitam, tidak bergelembung.
2. Cu + ZnSO4  >>  perubahan logam tidak berubah warna, bergelembung.
3. Mg + ZnSO4  >>  perubahan warna pada logam dari putih menjadi hitam, ada gelembung.
4. Zn + HCl  >>  perubahan logam tidak berubah warna, ada gelembung.
5. Mg + HCl  >>  magnesium habis melebur, banyak gelembung gas.
6. Cu + HCl  >>  tidak ada perubahan warna, tidak bergelembung.

Analisa Data :
a. Reaksi yang merupakan reaksi redoks spontan, yaitu :
   1. Zn + CuSO4
   2. Mg + ZnSO4
   3. Zn + HCl
   4. Mg + HCl

b. Reaksi yang merupakan reaksi redoks tidak spontan, yaitu :
    1. Cu + ZnSO4
    2. Cu + HCl

Kesimpulan :

Dari hasil percobaan, dapat disimpulkan bahwa reaksi yang terdapat gelembung/berubah warna merupakan reaksi spontan. Sedangkan yang tidak terdapat gelembung atau berubah warna bukan reaksi spontan.






 


 





Sabtu, 25 Januari 2014

REAKSI NYALA LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH

Tujuan Praktikkum :
Mengamati reaksi nyala logam alkali dan alkali tanah.

Teori Dasar :
Logam alkali dan alkali tanah memberikan warna nyala yang khas, warna nyala dari logam alkali tanah dapat digunakan sebagai salah satu cara mengidentifikasi adanya unsur logam alkali dan alkali tanah dalam suatu bahan. Dalam percobaan ini akan diselidiki warna nyala dari senyawa logam alkali dan alkali tanah.

Alat dan bahan :
* Alat :
- Gelas arloji.
- Kawat nikrom.
- Pembakar spiritus.

* Bahan :
- Kristal LiCl.
- Kristal NaCl.
- Kristal KCl.
- Kristal CaCl2
- Kristal SrCl2 .  
- Kristal BaCl2 .
- Asam Klorinida Pekat.

Prosedur Kerja :
1. Letakkan dalam gelas arloji 1gr kristal NaCl !
2. Masukkan larutan HCl pekat ke dalam tabung reaksi masing-masing sebanyak 1ml !
3. Celupkan ujung kawat nikrom ke dalam larutan HCl pekat pada salah satu tabung reaksi itu, kemudian panaskan dalam pembakar spiritus hingga bersih !
4. Celupkan kawat nikrom ke dalam tabung reaksi yang lain lalu masukkan kawat nikrom itu ke dalam kristal  NaCl ! Setelah itu, bakarlah ujung kawat nikrom itu dan catat warna nyala yang terjadi !
5. Ulangi kegiatan 1-4 untuk kristal KCl, CaCl2, SrCl2, BaCl2, LiCl, NaCl. .

Data pengamatan :


No.
Nama Senyawa
Rumus Kimia
Warna Nyala
1.
Kalium Klorida
KCl
Biru Keunguan
2.
Lithium Klorida
LiCl
Merah Tua
3.
Barium Klorida
BaCl2
Hijau Muda
4.
Stronsium Klorida
SrCl2
Merah
5.
Kalsium Klorida
CaCl2
Orange
6.
Natrium Klorida
NaCl
Kuning


Analisa Data :

1. Mengapa warna nyala pada unsur-unsur alkali dan alkali tanah dapat terjadi? Jelaskan !
   JAWAB :
   Warna nyala pada unsur-unsur alkali dan alkali tanah dapat terjadi karena pada pemanasan/pembakaran senyawa alkali pada nyala api menyebabkan unsur alkali dan alkali tanah tereksitasi dengan memancarkan radiasi elektromagnetik sehingga memberikan warna nyala.

2. Kesimpulan apa yang dapat Anda ambil dari percobaan ini?
    JAWAB : 
    Kesimpulan yang dapat saya ambil dari percobaan ini adalah pada pemanasan/pembakaran senyawa alkali pada nyala api menyebabkan unsur alkali tereksitasi dengan memancarkan radiasi elektromagnetik sehingga memberikan warna nyala. Sebagaimana kation dari unsur logam alkali mempunyai warna yang khas, demikian pula logam-logam alkali tanah.

Kesimpulan :
Warna  nyala api pada masing-masing zat adalah sebagai berikut :
1. KCl (Kalium Klorida) warna nyalanya adalah biru keunguan.
2. LiCl (Lithium Klorida) warna nyalanya adalah merah tua.
3. BaCl2 (Barium Klorida) warna nyalanya adalah hijau muda.
4. SrCl2 (Stronsium Klorida) warna nyalanya adalah merah.
5. CaCl2 (Kalsium Klorida) warna nyalanya adalah orange.
6. NaCl (Natrium Klorida) warna nyalanya adalah kuning.

 http://1.bp.blogspot.com/-rioTK9W7SyY/TvXNLDgqK2I/AAAAAAAAANc/3Hukrlhmh18/s1600/warna+nyala+logam+alkali.jpg 







Kamis, 14 November 2013

Jumat, 25 Oktober 2013

MENGUJI VITAMIN C DALAM SAMPEL MINUMAN

I. Tujuan Praktikkum
    Siswa dapat mengetahui ada tidaknya kandungan vitamin C dalam sebuah sampel minuman.

II. Teori Dasar

     Vitamin C
    Vitamin C atau L-asam askorbat merupakan senyawa bersifat asam dengan rumus empiris C6H8O6. Kegunaan Vitamin C adalah sebagai antioksidan dan berfungsi penting dalam pembentukan kolagen, membantu penyerapan zat besi, serta membantu memelihara pembuluh kapiler, tulang, dan gigi. Konsumsi dosis normal Vitamin C 60 – 90 mg/hari. Vitamin C banyak terkandung pada buah dan sayuran segar. 
III. Alat dan Bahan
     * Alat :
        - Gelas kimia 100 ml 3 buah
        - Kaki tiga
        - Kasa
        - Spatula sporselin
        - Pipet tetes
        - Spiritus
        - Serbet

     * Bahan :
        - Spirtus
        - Aquades
        - Iodium
        - Amilum (maizena yang dipanaskan menjadi menggumpal)
        - Berbagai merek minuman kandungan vitamin C

IV. Cara Kerja
1. Membuat larutan amilum dengan maizena yang dipanaskan menggunakan kaki tiga dan kasa, aduk cepat
    sampai maizenanya larut serta menggumpal.
2. Siapkan sampel minuman vitamin C di gelas ukur.
3. Beri 1 sendok amilum yang dicampur dengan minuman tersebut lalu diaduk.
4. Beri larutan iodium pada minuman tersebut (hitung tetes'an tersebut sampai warna kehitaman).
5. Setelah itu catat hasil pengamatan tersebut dan lakukan beberapa sampel minuman vitamin C lainnya.

V. Data Pengamatan
TABEL 1

Segar Sari
1 sdm
6 tetes
2 sdm
8 tetes
3 sdm
10 tetes

TABEL 2

Minuman vitamin C  >>>  2 sdm
Tetes
Pulpy Orange
159
Ale – Ale
2
Vitamin Water
2
Jungle Juice
2
Okky Jelly
3
ABC  Kacang Hijau
16
UC 1000
1020 +
Buavita Leci
59
Pulpy Aloevera
3

VI. Analisa Data
TABEL 1 :
Kami membandingkan 3 kuantitas yang berbeda dengan sampel yang sama yaitu segarsari, dan hasilnya semakin banyak takaran segarsarinya semakin banyak pula takaran betadinenya.

TABEL 2 :
Kami membandingan 9 sampel yang berbeda dengan jumlah kuantitas yang sama dan hasilnya tetesan betadine yang paling banyak UC 1000 sedangkan paling rendah Ale-Ale, Vitamin Water dan Jungle Juice.

VII. Kesimpulan
     Semakin banyak tetesan iodium maka semakin banyak mengandung vitamin C pada minuman tersebut.

Gambar saat praktik berlangsung :